Meningkatkan traffic blog dan social media Kunjungi n Loging di YouLikeHits.com

Senin, 13 Februari 2012

Brutal, Review Album


(Foto: Cover Album)

JAKARTA - Vokalis merangkap bassis Netral, Bagus, mengajak mantan personel Netral, Bimo (drum), membentuk band baru bernama Brutal. Mereka juga mengajak Miten (gitar) yang juga alumnus Netral sebagai additional player.

Bimo yang keluar dari Netral sempat melanglang buana membentuk band yang cukup diperhitungkan di Indonesia, yaitu mulai dari Ahmad Band bersama Ahmad Dhani, Romeo bersama Bebi Romeo, TBK, Juliette, BONUS. Pada 1999 Bimo sempat bergabung dengan Dewa 19. Dan terakhir membentuk Brutal dibentuk pada 2009.

Brutal menghidupkan kembali karakter Bagus saat di Netral. Terbukti, saat di album perdana Brutal berjudul “Smau Gue”, berisi tiga lagu Netral dari album kedua “Tidak Enak (1997)”, yakni Pelor, Mampet, dan Ruwet.

Mereka mengklaim aliran musiknya pop punk rock. Brutal menggabungkan musik rock punk modern dengan pop retro.

Di lagu pertama, Smau Gue memang musik rock mereka terasa lain, musiknya cukup cantik dengan tempo cepat diiringi distorsi gitar juga suara perkusi yang tebal. Samar-samar terdengar juga suara ukulele.

Lagu kedua, Berdoa & Berusaha, Brutal tengah memainkan emosi pendengar dengan memperlambat lambat. Mendengar lagu ini jadi teringat musik Koes Plus karena suasana musik retro. Suara bass yang tebal, lirik lagu terdengar nyeleneh dengan tembakan-tembakan vokal Bagus yang unik, bisa membuat pendengar tersenyum. Liriknya juga dibuat gaul dengan bahasa anak muda saat ini.

Berlanjut ke lagu Tiada Cintamu Di Dada, rock yang cukup manis dengan musik easy listening, sound distorsi gitar dibuat tidak berisik. Ada suara tangisan dan pembacaan puisi terasa ada hiburan menarik.

Di lagu Putus Cinta Ya Allah Ya Tuhanku, kisah curhat kepada Tuhan karena putus cinta tapi dikemas dengan rasa sentuhan lucu, musik dibuat pop namun aliran bass dan drum yang tebal.

Lagu Mesin Pemusnah Penjahat Cinta, Brutal terdengar marah-marah di sini. Lagu ini terasa gahar dibanding lagu sebelumnya, distorsi gitar terasa apik melantun. Namun tetap kemasan pop terasa, hingga masih bisa diterima olah banyak kalangan.

Selanjutnya, berturut-turut lagu Pelor, Mampet, dan Ruwet melantun. Lagu ini diambil dari lagu Netral kedua berjudul Tidak Enak (1997).

Lagu Mampet, awal masuk lagu terasa bass Green Day , hingar bingar lagu ini masih terasa bungkus pop walau vokal, drum, bass, gitar dimainkan secara 'brutal’.

Saat masuk ke lagu Ruwet, Bagus seperti pidato di atas mimbar yang diiringi musik kemasan rock, lagu ini mengemas tempo cepat. Sentuhan drum gitar, dan bass cukup terasa.

Di lagu Bobo Siang, liriknya mengangkat masalah sosial yang sudah lama menjangkiti masyarakat yakni selingkuh di siang hari di tengah aktivitas. Kemasan pop rock cukup nyaman didengarkan.

Brutal ingin menutup lagu di album "Smau Gue" dengan manis, di akhir album disimpan lagu Shidup Smatidengan tempo lambat. Lagu ini nyaman didengar, bahkan bisa jadi pengantar untuk tidur. Kemasan lagu ini mengedepankan bas dengan petikan yang manis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar